Site icon Bandar Piala Dunia 2022

Aplikasi Piala Dunia Qatar Ancam Data Pribadi Suporter

Jakarta, infopd2022.com — Aplikasi Piala Dunia besutan Qatar diduga bisa mengancam privasi penggunanya. Peringatan itu dikeluarkan sejumlah regulator perlindungan data di Eropa salah satunya asal Jerman.
Melansir Politico, komisi perlindungan data asal Jerman mengatakan data-data yang dikumpulkan dua aplikasi asal Qatar yang diminta untuk diunduh pengunjung “diambil jauh lebih banyak” daripada yang diberitahu dalam pemberitahuan soal privasi aplikasi tersebut.
“Salah satu aplikasi mengumpulkan data berkaitan dengan nomor yang ditelepon pengguna. . Aplikasi lainnya secara aktif mencegah perangkat masuk ke dalam mode tidur (sleep mode). Jelas bahwa data yang digunakan oleh aplikasi-aplikasi itu tidak hanya berada di perangkat melainkan ditransfer ke server pusat,” demikian pernyataan regulator tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Seperti diketahui, Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung 20 November – 18 Desember. Sebagai tuan rumah, Qatar menyiapkan aplikasi Hayya dan Etheraz untuk memudahkan para pengunjung dan suporter.
Namun menurut regulator asal Jerman ini, dua aplikasi tersebut bisa berbahaya untuk pengguna. Jika pun terpaksa memasangnya, pengguna disarankan melakukan hal itu di ponsel kosong.
Regulator asal Jerman ini tak sendirian mengrim peringatan kepada pengguna. Agensi perlindungan data asal Norwegia juga mengirim peringatan yang sama.
Menurut mereka, “ada kemungkinan yang nyata bahwa para pengunjung ke Qatar, terutama kelompok rentan, akan dimonitor oleh otoritas negara tersebut,” tulis mereka.

Prancis, sebagai negara yang mengirim tim mereka ke Piala Dunia, meminta fans untuk menjaga baik-baik foto dan video mereka. Selain itu, fans juga diminta hanya memasang aplikasi tersebut saat di Qatar, dan segera menghapusnya begitu kembali ke Prancis.
Peringatan tersebut dikeluarkan oleh agensi Prancis yang langsung disetujui oleh pemerintah negara tersebut. “Di Prancis, berkat Peraturan Perlindungan Data Umum, semua aplikasi harus memastikan hak fundamentla setiap individu dan perlindungan data mereka. Hal itu tak menjadi perhatian di Qatar,” kicau Menteri Junior urusan Digital, Jean-Noel Barrot.
Lebih lanjut menurut Front Office Sports, Etheraz merupakan aplikasi dari pemerintah Qatar untuk melacak Covid-19. Aplikasi itu disinyalir bisa memanipulasi konten dalam ponsel pengguna.

Sementara, Hayya adalah aplikasi yang bisa melacak pertandingan, punya wewenang untuk berbagi informasi di ponsel pengguna. “Bukan pekerjaan saya untuk memberi saran bepergian. Tetapi secara pribadi, saya tidak akan pernah membawa ponsel saya jika mengunjungi Qatar,” kata Oyvind Vasaasen, kepala keamanan NRK.
Kontroversi
Piala Dunia di Qatar tahun ini sudah dipenuhi banyak kontroversi. Media-media Eropa menyoroti antara lain kejamnya perlakuan terhadap para pekerja pembangunan stadion.
Selain itu, proses pemilihan Qatar menjadi tuan rumah ikut menuai sorotan. New York Times menyebut pejabat FIFA disuap oleh Qatar dan Rusia (tuan rumah Piala Dunia 2018) agar terpilih menjadi tuan rumah.
[Gambas:Video CNN] (lth)

Exit mobile version