Laporan baru Deloitte, berjudul “The Metaverse in Asia: Strategies for Accelerating Economic Impact,” meneliti potensi pengaruh metaverse pada 12 ekonomi Asia.
Duleesha Kulasooriya selaku direktur pengelola Deloitte Center for the Edge di Asia Tenggara, mengaitkan besarnya dampak prakiraan dengan gravitasi demografis wilayah tersebut.
“Jika Anda melihat para pemuda, mereka adalah orang-orang yang berinteraksi dan terlibat dalam metaverse kebanyakan saat ini, dan 60 persen pemuda dunia tinggal di Asia,” katanya.
Selain itu, ada 1,3 miliar gamer seluler di Asia, yang merupakan basis pemain terbesar di dunia, menurut laporan tersebut.
“Metaverse bukan lagi fiksi ilmiah. Platform metaverse awal sudah digunakan oleh jutaan orang,” tulisnya.
Menurut ia, bermain game adalah salah satu cara awal di mana seseorang diperkenalkan ke metaverse.
“Segmen itu dan ekspektasi mereka akan mendorong banyak perilaku tentang bagaimana internet selanjutnya berkembang,” kata dia.