Maroko datang dengan kepercayaan diri yang tinggi. Meski berstatus underdog, pasukan Walild Regragui menunjukan performa apik sebagai tim yang tak terkalahkan. Di Grup F, Singa Atlas menahan imbang Kroasia 0-0, memang 2-0 atas Belgia, dan menang 2-1 dari Kanada.
Dengan torehan 7 poin, Maroko lolos sebagai juara grup F. Ini merupakan kali pertama Singa Atlas kembali ke fase knock out Piala Dunia setelah tahun 1986. Menghadapi Spanyol, Maroko pun bertekad mengukir rekor baru dengan melangkah untuk kali pertama ke babak perempat final.
Timnas Spanyol juga punya ambisi sama. Juara Piala Dunia 2010 itu juga berharap bisa melangkah lebih jauh setelah pada edisi sebelumnya kandas di babak 16 besar oleh tuan rumah Rusia.
Namun La Furia Roja pantas waspada. Sebab skuad mentereng yang dibawa ke Qatar ternyata masih punya celah. Setelah menang telak 7-0 atas Jerman di laga perdana Grup E, Spanyol hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Jerman di babak kedua. Bahkan di laga terakhir, Tim Matador yang sempat memimpin 0-1 di awal laga, malah keok 1-2 atas timnas Jepang.
Meski demikian, Spanyol punya catatan yang ciamik saat bersua Maroko. Dari tiga pertemuan, La Furia Roja belum sekalipun kalah. Spanyol mencatat dua kemenangan dan sekali hasil imbang.
Dua kemenangan diraih Spanyol pada babak kualifikasi Piala Dunia tahun 1962. Pada duel yang berlangsung bulan November 1961, Spanyol menang 1-0 di leg perdama dan 3-2 di leg kedua.
Maroko kembali bertemu Spanyol di fase grup Piala Dunia 2018. Kali ini, Singa Atlas mulai merepotkan dan sempat memimpin dua kali sebelum akhirnya Iago Aspas menyamakan kedudukan di menit akhir menjadi 2-2. Akibat hasil ini, Maroko terpaksa angkat koper.