infopd2022.com, Jakarta – Video viral bernuansa negatif muncul dari arena Piala Dunia 2022. Reporter TV2 Denmark, Rasmus Tantholdt, yang sedang melakukan siaran langsung di Doha dihentikan aparat keamanan.Rasmus Tantholdt saat itu sedang bicara di depan kamera untuk melaporkan secara live suasana di Qatar buat TV2. Ia malporkan sambol berdiri di pinggir jalan di dekat Chedi Hotel yang baru dibuka di Desa Budaya Katara.Tantholdt kemudian didatangi petugas kemanan yang naik mobil golf. Dalam rekaman yang menjadi viral di media sosial, ia diminta menunjukkan akredatisinya. Kameranya saat itu ditutupi tangan salah satu petugas.Tantholdt memprotes ulah para petugas kemanan. Ia tertangkap kamera berkata, “Anda mengundang seluruh dunia ke sini. Mengapa kami tidak bisa membuat film?” Ia juga menuduh mereka menyatakan ingin merusak peralatan kamera.Komite Tertinggi Qatar kemudian meminta maaf atas kejadian itu. “Setelah memeriksa akreditasi turnamen dan izin syuting kru yang valid, permintaan maaf telah dibuat kepada penyiar oleh keamanan sebelum kru melanjutkan aktivitas mereka.””Penyelenggara turnamen telah berbicara dengan jurnalis dan mengeluarkan peringatan kepada semua entitas untuk menghormati izin syuting yang berlaku untuk turnamen tersebut.”Baca Juga: Viral, Adegan Pertemuan Pertama Ronaldo dan Fernandes Usai Wawancara KontroversialKomite Tertinggi (The Supreme Committee for Delivery & Legacy) adalah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah Qatar untuk merencanakan dan mempersiapkan Piala Dunia.Rasmus Tantholdt membenarkan telah menerima permintaan maaf atas kejaidan itu. Ia mengungkapkannya dalam unggahan di twitter, yang juga menyertakan video kejadian. “Kami sekarang mendapat permintaan maaf dari Kantor Media Internasional Qatar dan dari Komite Tertinggi Qatar,” cuit dia.We now got an apology from Qatar International Media Office and from Qatar Supreme Commitee. This is what happened when we were broadcasting live for @tv2nyhederne from a roundabout today in Doha. But will it happen to other media as well? #FIFAWorldCupQatar2022 pic.twitter.com/NSJj50kLql— Rasmus Tantholdt TV2 (@RasmusTantholdt) November 15, 2022Kejadian yang menimpa Rasmus Tantholdt ini seperti menjadi amunisi tambahan bagi para pemrotes penunjukan Qatar sebagai tuan rumah. Keputusan untuk memberikan hak tuan rumah Qatar untuk Piala Dunia 2022 telah diwarnai oleh kontroversi, termasuk tuduhan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia. Apayang menimpa Rasmus Tantholdt tampaknya merupakan pola bagaimana negara tuan rumah memperlakukan pengunjung dengan sangat awas dan teliti. Piala Dunia 2022 akan berlangsung mulai 20 November, dibuka dengan pertandingan antara Qatar dan Ekuador. Turnamen diikuti 32 negara dan akan berlangsung hingga 18 Desember, dengan Prancis bestatus sebagai juara bertahan.REUTERSBaca Juga: Hal Menarik Soal Laga Perdana Qatar vs Ekuador