Perbesar (Dari kiri) Pemain timnas Prancis Karim Benzema, Marcus Thuram dan Christopher Nkunku mengikuti sesi latihan di kamp pelatihan tim di Clairefontaine-en-Yvelines, selatan Paris, Selasa (15/11/2022). Prancis akan melakoni laga perdana grup D melawan Australia pada 23 November 2022. (Bertrand GUAY / AFP)Tim-tim peserta sudah berdatangan ke Qatar. Seluruhnya membawa kekuatan terbaiknya. Sayang, Italia yang selama ini jadi langganan Piala Dunia tidak lolos ke babak utama. Langkah Gli Azzurri terhenti setelah didepak Makedonia Utara pada semifinal play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa.
Piala Dunia selalu menghadirkan teka-teki. Siapapun sulit memprediksi tim yang juara.
Begitu juga dengan Piala Dunia 2022. Dua pundit sepak bola ternama, Garry Neville dan Roy Keane bahkan terbelah tim pemenang. Meski pernah memperkuat tim yang sama, yakni Manchester United, mereka tak satu suara. Neville menjagokan Inggris, sedangkan Kane memilih Brasil.
Bukan tanpa alasan. Neville percaya Inggris bakal juara demi membalas kegagalan di Piala Eropa 2020. Saat itu, mereka sudah sangat dekat dengan football’s coming home sebelum kandas di tangan Italia. Di babak final yang berlangsung di Wembley Stadium, Three Lions kalah adu penalti setelah imbang 1-1.
“Tidak perlu diragukan lagi dan inilah skuad pemain paling percaya yang kami miliki sejak 1966 dalam hal mencapai final dan semifinal. Kami akan melakukannya dengan baik – kami harus mencapai semifinal. Gareth Southgate punya sesuatu tentang dia yang membantunya mendapatkan hasil,” kata Neville.
Meski demikian, perjalanan Inggris jelang Piala Dunia 2022 sebenarnya tidak terlalu menjanjikan. Sebab sebelum ke Qatar, Inggris gagal memenangkan salah satu dari enam pertandingan Nations League hingga degradasi. Inggris juga menelan kekalahan kandang 0-4 dari Hungaria pada bulan Juni dan belum pernah memenangkan pertandingan sejak menang 3-0 melawan Pantai Gading delapan bulan lalu.
Pada Piala Dunia 2022, Timnas Inggris bergabung di grup B bersama, Iran, Amerika Serikat, dan Wales. Di laga perdana, Three Lions akan bertarung melawan Iran di Khalifa Stadium, Senin (21/11/2022).
Sebaliknya, Brasil tengah dalam performa terbaiknya. Dalam 15 laga terakhir, Tim Samba belum pernah kalah sejak ditekuk Argentina 0-1 pada final Copa America pada Juli 2021 lalu. Argentina satu-satunya tim yang mengalahkan mereka dalam laga kompetitif sejak Belgia melakukannya di Piala Dunia 2018.
Di Piala Dunia 2022, Brasil berada di grup G bersama Serbia, Swiss, dan Kamerun. Tim Samba punya waktu beradaptasi yang lebih lama karena baru mengawali petualangannya pada Jumat (25/11/2022). Pada laga perdana, pasukan Tite akan berhadapan dengan Serbia di Lusail Stadium.
“Saya ingin melihat seberapa baik yang akan dilakukan Brasil, saya memiliki perasaan yang kuat terhadap Brasil, dengan pemain yang mereka miliki, saya suka,” kata Roy Keane seperti dilansir dari Mirror.
Sementara itu, beban berat berada di pundak timnas Prancis. Kutukan juara membayangi perjalanan Les Bleus setelah memenangkan Piala Dunia 2018 di Rusia. Meski hanya sebatas kebetulan semata, sejak pergantian milenium tim-tim pemenang Piala Dunia selalu kandas di fase pada grup edisi berikutnya.
Hal itu terjadi sejak lima edisi terakhir Piala Dunia, empat juara bertahan selalu kandas di fase grup. Celakanya, Prancis sudah pernah merasakan hal ini sebelumnya. Berstatus sebagai juara beratahan di edisi 1998, Les Bleus malah terpuruk ke dasar klasemen pada Piala Dunia 2002 Korea-Jepang.
Kutukan yang sama juga menimpa Italia. Sebagai juara dunia 2006, Gli Azzurri tersingkir di fase grup pada Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Sementara empat tahun berselang, giliran Spanyol yang merasakannya.
Sebagai juara Piala Dunia 2010, Tim Matador juga hanya sampai di babak penyisihan pada Piala Dunia 2014. Sedangkan Jerman yang jadi tim pemenang mengalami nasib serupa di Piala Dunia Rusia 2018.